Menonton Malam Minggu Miko Movie di Plasa Cibubur
Pada tanggal
26 September 2014 hari Jum’at, saya dan ketiga teman saya yaitu Doddy, Ikhwan,
dan Syidiq merencanakan ingin menonton film
Malam Minggu Miko Movie di Plasa Cibubur. Kami berangkat kesana pukul 17.30 setelah
kuliah B.inggris tepatnya. Saat itu ada kejadian yang tidak terduga yaitu, ban
motor Ikhwan mengalami masalah alias bocor, dan bensin motor saya habis. Ikhwan harus menambal ban motornya di tukang tambal
ban agar bisa berfungsi normal lagi bannya, dan saya segera mengisi bensin. Film
tersebut akan mulai dimainkan pada pukul 19.00 dan kami berjuang mengejar
waktu. Kamipun melalui waktu-waktu sulit seperti macet parah, ban motor yang
bocor, dan kehabisan bensin, hahaaha keren.
Akhirnya kami
selamat dan sampai di tujuan pada pukul 18.55 dengan muka yang tergesa-gesa dan
penuh minyak karena asap kendaraan di jalan. Kami ingin menyempatkan agar
sholat magrib terlebih dahulu sebelum menonton. Ketika selesai berwudhu, wajah
kami sudah segar dan tidak berminyak lagi, tapi langsung terdengar suara adzan
Isya. Alhasil muka kami senyum kaget dan tidak menyangka. Ini semua karena
kemacetan yang terjadi di Indonesia ketika jam pulang kerja. Doddy, Ikhwan,
dan Syidiq segera melaksanakan shoat kodho Magrib dengan Isya, dan saya tidak. Setelah itu kami mencari-cari
studio bioskop di sana. Studio bioskop sudah ditemukan dan kami langsung
memesan tiket. Untuk mendapatkan tiketnya
kami harus merogoh kocek dalam-dalam
masing-masing 30.000. Karena Doddy yang menalangi sementara semua biayanya,
jadi hanya Doddy yang merogoh dalam-dalam. Merogoh kocek maksudnya.
Tiket bioskop
Saya dan
Ikhwan turun ke lantai paling bawah untuk membeli minuman karena harga minuman
di lantai paling bawah lebih murah ketimbang di studio XXI. Setelah itu, kami
segera ke studio untuk menonton film tersebut. Untuk pertama kalinya saya
menonton bioskop dengan keadaan studio yang tidak penuh alias sepi. Film yang
kami tonton bertema komedi. Banyak cerita dan kejadian-kejadian aneh yang dibuat di film itu. Pembuat film itu,
Raditya Dhika membuat cerita-cerita absurd yang di mata anak muda zaman
sekarang nilai humornya sangat tinggi. Jadi misalnya setelah ngobrol atau
bercerita, langsung berilustrasi pada saat itu juga. Ilustrasi-ilustrasi
tersebut tidak pernah gagal membuat penonton tertawa dan heran sambil tersenyum. Ya memang absurd. Absurd adalah
aneh, tapi membuat kita heran sambil tertawa.
Di dalam
studio, saya makan nasi dengan lauk telur dadar dan saus. Saya makan bekal
makan siang saya untuk di kampus tadi.
Ini adalah hal yang pertama kali yang saya lakukan di dalam bioskop. Durasi film Malam Minggu Miko Movie kurang
lebih satu setengah jam. Kami puas tertawa kurang lebih satu setengah jam. Film
selesai pada pukul 20.45 kamipun keluar dari studio. Saya sempat difoto oleh
Syidiq di sebelah poster film tersebut.
Hari sudah
malam dan Kami berencana untuk pulang. Hanya Doddy di antara kami berempat yang
tahu jalan pulang. Doddy pun memimpin jalan. Ketika sudah sampai di daerah
depok, kami pamit satu sama lain dan pulang ke rumah masing-masing.