PERMODELAN BISNIS
Permodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan
terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka
panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis:
a.
Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan
ke depannya.
b.
Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan
pengembangaan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua
perkembangan ini.
c.
Mengembangkan system informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
d.
Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan yang
jelas.
MATERI PERENCANAAN
Materi perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan
untuk meninjau lingkungan internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi
ancaman dan kesempatan. Sistem bisa diterapkan untuk memperoleh informasi
kondisi pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya
yang kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya.
Materi seperti ini adalah WOTS-UP. Analisis WOTS-UP
adalah sebuah perubahan versi dari analisis SWOT, dimana akan selalu diperbaiki
sebagai sebuah alat perencanaan strategis. Hal ini berkaitan dengan kekuatan
dan kelemahan perusahaan yang hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan.
Teknik ini membantu manajemen untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bisa
diterima.
PENGANGGARAN MODAL
Global keputusan untuk berinvestasi di
luar negeri adalah sebuah elemen kritis dalam strategi global bagi perusahaan
multinasional. Penanaman modal luar negeri secara tidak langsung biasanya
melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Analisis
penganggaran modal membantu meyakinkan bahwa rencana strategis secara keuangan
bisa diterima dan menguntungkan.
Ada metode canggih dalam keputusan penanaman modal.
Prosedur ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya
modalnya, dan menilai investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti.
Peraturan keputusan untuk pilihan investasi alternatif biasanya ada untuk
pengurangan risiko investasi aliran dana tunai pada sebuah nilai suku bunga
yang tepat yaitu beban rata-rata biaya modal perusahaan. Perusahaan meningkatkan
kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi positif. Ketika
menanggapi pilihan ekslusif satu sama lain, sebuah perusahaan secara masuk akal
akan memilih opsi yang menjanjikan nilai bersih maksimum.
Penyesuaian model perencanaan multinasional dari
tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran :
a.
Menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional
b.
Mengukur arus kas yang diperoleh
c.
Menghitung biaya modal multinasional
PERSPEKTIF IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan
untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan
adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif
perusahaan induk.
Hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang
berhubungan dengan:
a.
Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
b.
Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi
induk bukan biaya tambahan.
c.
Nilai inflasi nasional yang berbeda
d.
Perubahan nilai mata uang luar negeri
e.
Perpajakan yang berbeda.
Seseorang mungkin berpendapat bahwa risiko
dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang
pemegang saham perusahaan induk domestik. Akan tetapi, bisa juga
dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor
dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi
harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk
kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak
perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana
yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri
daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih
baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara asal.
Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa
manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan
organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah
seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Perspektif dari perusahaan induk
berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari Negara setempat. Mengevaluasi
sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan
informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar negeri tidak
menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal,
pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi secara langsung
dalam perusahaan lokal.
PENGUKURAN HASIL TERDUGA
Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan
berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan
untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi
penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa
dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
a.
Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk
b.
Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan
c.
Tunjangan keuangan
d.
Risiko politis
Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari
perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar
negeri yang diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan
sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan nilai. Disini, penurunan
nilai dalam Russian Ruble yang berhubungan dengan dolar
Amerika Serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan nilai
tukar mempengaruhi arus kas bersih.
Maka, perhitungan pengaruh pengukuran nilai tukar
menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan.
Ketika sebuah pandangan perusahaan induk dipakai, arus
kas pada perusahaan induk jarang mencerminkan semua yang berafiliasi di luar
negeri. Arus kas yang relevan adalah semua yang berakibat langsung dengan
perusahaan induk.
Sumber utama arus kas perusahaan induk termasuk utang
pinjaman perusahaan induk, dividen, biaya perizinan, beban tambahan, royalti,
biaya transfer untuk pembelian atau penjualan kepada perusahaan induk, dan
memperkirakan nilai akhir proyek. Pengukuran dari semua arus kas ini
membutuhkan sebuah pemahaman tentang perbedaan akuntansi nasional, kebijakan
repatriasi pemerintah, potensi inflasi di masa depan dan nilai tukar, dan
perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah
relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan lokal dalam
memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan pengukuran dipergunakan dalam
mempersiapkan semua akun yang berbeda ini dari semua negara asal, perbedaan
estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu contohnya adalah depresiasi
berdasarkan pergantian nilai daripada biaya historis. Perbedaan ini bisa
mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus kas.
Oleh karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi
yang akan terjadi dan imbasnya pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah
arus kas luar negeri dengan mata uang perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan
yang berhubungan dengan sumber pendapatan pajak luar negeri harus
diperhitungkan.
BIAYA MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model
pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga yang tepat harus
dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal menghasilkan
paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini
berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan
seperti halnya berikut ini:
Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka = beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
ke = biaya ekuitas
ki = biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T = nilai pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah
perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan
beberapa cara. Satu cara yang paling populer adalh menggabungkan hasil
deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharpkan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan sistem informasi dari sebuah perusahaan
dunia sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses
perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas ini sangat sulit, sebagai sebuah
kerangka kerja multinasional yang lebih kompleks daripada sebuah kerangka kerja
suatu negara.
Permasalahan Sistem
Jarak adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas.
Terkait dengan masalh geografis, komunikasi informasi formal secar umum
mengganti hubungan personal antara manajer lokal dan markas manajemen.
Perkambangan teknologi informasi harus mengurangi kerumitan ini, tapi tidak
menghapuskannya secara penuh.
Rendahnya penyebaran dengan pemusatan yang tinggi
telah digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis
internasional yang terbatas, IS domestik harus mendominasi. Keseragaman standar
data dan aplikasi mendominasi sistem IT dunia.
Penyebaran yang tinggi dengan pemusatan yang rendah
adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi
yang berbeda secar geografis. Cabang lokal diawasi secara signifikan melalui
departemen strategi IT mereka dan sistem yang berhubungan.
Mungkin tantangan yang paling besar adalah dalam
menghadapi sistem spesialis adalah merancang sistem informasi perusahaan yang
mengijinkan manajer keuangan mersponnya secara tepat terhadap fenomena
kompetisi global. Perubahan kondisi memberikan deregulasi pasar dan pengurangan
masalah tarif, perusahaan dapat mengakses pasar luar negeri baik langsung atau
tidak langsung melalui usaha bersama, aliansi strategis dan penyusunan
kooperatif lainnya. Akses terbuka ini menjadikan intensitas kompetitif dimana
perusahaan menggunakan strategi dengan (1) melindungi penguasaan pasar
setempat, (2) menembus pasar pesaing setempat untuk menyangkal penguasaan pasar
dan pendapatan mereka, (3) menghasilkan penguasaan pasar yang signifikan di
pasar kunci negara ketiga.
Permasalahan Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan berbagai macam
informasi untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan data untuk
laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk
membiayai pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan, manajemen
perusahaan harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi
yang diminta, frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan
dan pengiriman yang tepat waktu.
Manajer yang berbeda lingkungan memiliki cara
menganalisis dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan keputusan yang
berbeda, dan bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebuthan informasi langsung
adalah sebuah konsekunesi langsung. Oleh karena itu, kita memiliki permasalahan
mendasar bagi perusahaan multinsional. Manajer lokal mungkin membutuhkan
informasi keputusan yang berbeda daripada markas manajemen.
Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan
penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih
menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari usaha
multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya
markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.
MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam
penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
· Menentukan atau
mengecilkan pendapatan dan pembiayaan
· Penerjemahan
laporan untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan
· Membelokkan
performa perbandingan dari waktu ke waktu.
MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah
diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam
pengendalian keuangan dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting
karena mereka membuat para manajer untuk
a.
Melaksanakan strategi keuangan global MNE
b.
Mengevaluasi tingkatan di mana strategi yang dipilih berperan dalam meraih
target perusahaan
c.
Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target financial perusahaan
seefektif dan seefisien mugkin.
Sistem kendali keuangan hasilnya, adalah system
komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan
cara (1) mengomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2)
menjelaskan criteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi
kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi antara kinerja aktual dan terencana
bagi yang bertanggungjawab.
Sistem Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Penelitian menunjukkan bahwa system yang digunakan
oleh kebanyakkan perusahaan multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri
mereka adalah identik dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik.
Sistem pokok yang digunakan di luar negeri mencakup pengendalian financial dan
permodalan serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang
dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menwarkan empat
alasan dasr untuk hal ini :
a.
Pertimbangan pengendalian keuangan pada tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar
negeri jarang kritis.
b.
Biasanya memang lebih murah untuk memindahkan system domestic dari pada
menciptakan seluruh sistem dari awal untuk usaha luar negeri.
c.
Untuk menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan keuangan gabungan
, pengendalaian perusahaan tetap memaksa bahwa semua cabang usaha menggunakan
format dan jadwal yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan
finansial.
d.
Dewan eksekutif pembentukan sistem domestik dalam usaha luar negeri dan
atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat meneruskan untuk
menggunakan seperti halnya sistem pengendalian domestik, karena mereka telah meraih
titik tertinggi dalam manajemen dengan menguasai sistem domestik.
PENETAPAN BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi,
banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang
pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk
sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya
kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara
biaya standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian
dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai
sebuah model harga dasar.
Sementara digunakan sebagai target, biaya yang
diizinkan juga tidak statis. Selama produksi, biaya yang diizinkan dikurangi
setiap bulannya sengan sebuah nilai pengurangan biaya yang berdasarkan pada
objektif profit jangka pendek. Pada tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya
dari tahun sebelumnya adalah titik awal untuk pengurangan lebih jauh lagi,
dengan demikian hal ini memastikan adanya pemotongan selama mobil masih dalam
produksi. Pasar dengan sistem ini, dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara
signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar
tradisional. Sistem pembiayan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan
antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Pembiayaan kaizen menekankan untuk
melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam
kondisi pasar yang kompetitif.
Konsep Penetapan Biaya Standar versus Kaizen
Konsep biaya standar
|
Konsep biaya kaizen
|
Pengendalian biaya
Berdasarkan pada kondisi produksi yang ada
Sasaran: seragam performa standar
Ketentuan standar ditetapkan tiap tahun
Analisis varian berdasarkan atas actual versus standar
Menginvestigasi ketika standar tidak tercapai
|
Pengurangan biaya
Berdasarkan pada peningkatan produksi yang berkesinambungan
Sasaran: mencapai target pengurangan biaya
Pengurangan biaya ditetapkan perbualn
Meneruskan perbaikan dalam metode produksi demi meraih target biaya
Analisis varian berdasarkan pengurangan biaya tetap
Menginvestigasi ketika target biaya tidak tercapai
|
Konsep pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan
oleh orang Jepang adalah perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem
pembiayaan, biaya tambahan diterapkan untuk servis barang dan servis
rutin dengan menggunakan aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut pandang
pembiayaan akuntansi tradisional, bioaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk
produk yang memiliki sebab-akibat.
EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem
pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan
dewan manajemen untuk
a.
Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas.
b.
Menilai profitabilitas dari usaha yang ada.
c.
Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana.
d.
Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahan secara produktif.
e.
Mengevaluasi performa manajerial.
Penilaian perfoma usaha luar negeri harus berurusan
dengan kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang melambung, inflasi luar
negri, biaya transfer, budaya antar negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari
lingkungan stempat. Jika semua factor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan
induk akan mendapatkan pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa
standar yang tidak tepat mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk
mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat
langsungnya adalah berkurangnya efesiensi perusahaan dan (kemungkinan)
berkurangnya persaingan.
Konsistensi
Hasil survey menunjukkan bahwa hakikat penialian
performa adalah untuk memastikan profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya
adalah untuk menekan biaya produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar
negeri meliputi kebutuhan untuk
a.
Supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing utama.
b.
Menciptakan pasar untuk komponen-komponen dan prosuk yang bersangkutan.
c.
Menganekaregaman risiko bisnis.
d.
Mencari pangsa pasar baru.
e.
Memenuhi regulasi pemerintah.
f.
memperbesar biaya tambahan di antara unit-unit yang paling menghasilkan.
Kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada
taktis. Menekankan pada profitabilitas jangka pendek dan efesiensi yang
bisa mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan mengasingkan
perusahaan pribadi.
Kegunaan dari pengkuran performa nonfinansial untuk
melengkapi pengukuran performa financial tradisional adalah konsisten dengan
ide kontemporer dengan menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer
cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif
mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa
target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam
rencana strategis perusahaan.
Kriteria Performa
Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap actor
dari performa bungan bagi markas utama manajemen. Dua criteria atau lebih
criteria performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai usaha luar
ngeri mereka adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan performa yang
dianggarkan. ROI menghubungkan pendapatan perusahaan dengan sebuah investai
dasar yang jelas; performa yang dianggarkan membandingkan performa usaha dengan
anggaran. Pengendalian anggaran berarti bahwa adanya perbedaan antara anggaran
dan performa sebenarnya yang bisa diusut oleh manajer atau unit yang
bertanggung jawab, satu penelitian klasik menunjukkan bahwa pengendalian
anngaran lebih baik dari pada perbandingan ROI untuk menilai performa
manajerial. Pengukuran ROI mungkin lebih tepai untuk mengukur performa unit,
sementara perbandingan anggaran mungkin lebih berguna dalam menilai manajer.
Ukuran penting nonfinansial mencakup bursa saham,
produk dan proses inovasi performa tepat waktu, rekewajiban produk, merespons
pelanggan, pengembangan diri (diukur dalam jumlah yang dipromosikan), moral
pegawai, (dipastikan dengam survey opini di tempat), dan pengukuran
produktivitas. Tidak ada yang signifikan adalah performa dalam tanggung jawab
social dan hubungan pemerintah setempat. Faktor nonfinansial seperti itu
adalah vital untuk memastikan keberlangsungan kesuksesan di luar negeri.
Meskipun kesulitan dalam pengukuran, praktik kriteria non-finansial juga
dianggap penting. Survey sebelumnya menyarankan bahwa bursa saham adalah
penting, diikuti oleh produktivitas, hubungan dengan pemerintah setempat,
kualitas pengendalian, serta pengembangan dan keamanan pegawai. Persoalan
tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen yang
relevan pada indicator aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan
perbandingan anngaran yang berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatn dan
dasar investasi.
Ketentuan Pengkuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian
Perancang sistem penilaian untuk usaha luar negeri
juga harus menghasapi ketentuan pengukuran akuntansi. Pelaporan kembali seperti
itu secara langsung memengaruhi pengukuran untuk komponen beragam ROI dan
statistic kinerja penganggaran dan evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi
internal, pengaruhnya sensitive dalam perubahan harga, memberikan landasan
untuk strategi manajemen inflasi.untuk pembahasan yang lebih mendetail dari
ketentuan tersebut, kami menggambarkan sebuah studi kasus yang menguji praktik penialian
performa ICI, perusahaan bahan kimia raksaksa di Inggris.
PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga
minyak, bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam
setahun. Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai
hasil 50 persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan
berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang
terungkap:
a.
Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan
b.
Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
c.
Hasilnya mungkin dari a) dan b) , hasil dari modal mungkin
ditekan
d.
Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama dari masa yang
berbeda dianggap palsu
e.
Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti
f.
Perbandingan performa selamanya tidak akan benar
Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI
menyatukan penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustments-CCA) salam
sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua
kategori : jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek.
Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka
panjang, dengan ukuran arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah
produk akan memperoleh uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana,
biaya saham perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang cukup bagi
pertumbuhan financial. Dalam memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai
hasil CCA berbeda di setiap negara.
ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI
tentang keuntungan biaya usaha (sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk
baiya asset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti
bersih dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil
untuk meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku (contoh pembagi akan
berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian meningkatkan
tingkat pengembalian.
Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan
pajak karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan
sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau
menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di
suatu negara dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah
dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia),
keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah
karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri,
dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak.
Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis
pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local,
insentif pajak dan inflasi.
Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran
performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan
ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah untuk membandingkan hasil
sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti
margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).
Pengaruh Valuta Asing
Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa
ekonomi mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri.
Untuk benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran
kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar
persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan
penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.
Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih
berpengaruh daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya
menemukan bhwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi
mata uang pada performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana
manajer local diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah
dianggarkan dalam poudsterling.
STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu,
seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan
individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar
lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin
disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan
hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya
signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya,
perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan
pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing
mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya
adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat
penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia,
perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi
pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua
permasalahan ini.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari
perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan
penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali
perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan
perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif
perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko
yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka
sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara
yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula
landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian performa.
Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan
besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar
perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis
memungkinkan performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit
tertentu. Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan
manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya
dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa
menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negri:
a.
Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan
independen ketika mereka adalah komponen system multinasional.
b.
Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang
dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha
luar negeri.
c.
Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan
eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
d.
Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua
objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan
yang tidak terduga.
e.
Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar
kendali mereka (di dalam dan di luar negeri).
f.
Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh
dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
g.
Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial, harus digunakan
dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai Pelaporan
Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak
hanya untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk
menyatu dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran
dan proses financial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang
saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham.
Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen
merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah
Infosys Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai
perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor,
Infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal
perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada
pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:
Penciptaan nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan
strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas
terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan
penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.
Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang
konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup
informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud,
laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan
saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk
pengukuran performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara
pengukuran financial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan
semua yang digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys
sebelum hal ini dilemparkan ke public pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah
contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap
menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis internasional.
Sumber:
Frederick
D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit:
Salemba Empat