Sabtu, 31 Januari 2015

Formasi 4-4-2 dalam Permainan Sepak Bola

            Formasi 4-4-2 memiliki kecenderungan dalam membuat barisan pertahanan yang lebih baik dengan suatu peningkatan di lapangan tengah.
Cara menerapkan formasi 4-4-2 adalah sebagai berikut.
a.       Barisan pertahanan diperkuat dengan empat pemain lapangan tengah yang sekaligus memungkinkan untuk mengendalikan lapangan tengah dengan lebih baik.
b.      Terobosan-terobosan sebanyak mungkin harus dilakukan dari lapangan tengah dan langsung mengancam ke gawang lawan. Pemain lapangan tengah harus mempunyai kemampuan yang sama dengan penyerang dalam mencetak gol.
c.       Kedua penyerang harus membuat pemain belakang lawan sibuk dan senantiasa mengancam gawang lawan. Mereka juga harus dapat membuka ruang bagi rekan setimnya dengan melakukan gerakan-gerakan individual, seperti membawa bola, menahan bola beberapa saat, mengoper bola, dan melakukan gerak tipu.

d.      Pemain lapangan tengah harus selalu mendukung penyerangan, agar barisan kedua pada lapangan tengah akan berbahaya bagi gawang lawan.

Formasi 4-3-3 dalam Permainan Sepak Bola

            Formasi 4-3-3 lebih fleksibel dan merupakan variasi dari formasi 4-2-4 dengan menarik salah satu pemain depan ke posisi gelandang. Dengan kombinasi ini, kedua pemain belakang (full back) dan pemain lapangan tengah dapat melakukan terobosan. Ketiga penyerang melakukan tekanan terhadap pertahanan lawan dan harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk mencetak gol. Pemain ini harus dapat membuka celah untuk pemain lainnya.
Cara menerapkan formasi 4-3-3 dalah sebagai berikut.
a.       Kerja sama pemain lapagan tengah akan menguntungkan bagi kestabilan pertahanan.
b.      Pemain lapangan tengah dapat melakukan terobosan yang tiba-tiba kearah pertahan lawan.
c.       Pemain gelandang tengah berperan sebagai pengatur dalam membangun permainan, mengatur penyerangan, dan juga memperhatikan pertahanan.
d.      Dari ketiga penyerang diperlukan seorang yang dapat mengendalikan komando dan juga dapat melancarkan serangan sehingga senantiasa membahayakan gawang lawan.
e.       Pemain sayap dapat bergerak lebih bervariasi daripada pemain sayap formasi 4-2-4.

f.       Ciri khusus dari formasi 4-3-3 ini adalah pertukaran posisi antarpemain yang banyak sekali dilakukan selain gerakan perorangan seperti terobosan ke garis gawang lawan.

Formasi 4-2-4 dalam Permainan Sepak Bola

             Formasi 4-2-4 lahir di Inggris, kemudian berkembang secara luas. Formasi 4-2-4 mendapat penghormatan dari Negara Brazil karena timnya berhasil menjadi juara dunia dengan menerapkan formasi ini pada tahun 1958.
Cara menerapkan formasi 4-2-4 adalah sebagai berikut.
a.       Empat pemain belakang merupakan pertahanan yang kuat. Pemain tengah (center back) bermain berdampingan satu sama lain secara diagonal. Salah satu di antara center back ikut bergerak maju, di saat tim sedang melakukan serangan.

b.      Kedua back kiri/kanan mendapat bantuan penuh dari center back masing-masing, agar dapat  lebih memusatkan perhatian pada penyerang sayap lawan.. masing-masing back dapat  membantu penyerangan, bergantung dari sudut manapenyerangan itu dilakukan.

c.       Kedua pemain lapangan tengah (gelandang) merupakan pemain yang paling sibuk, mereka harus menjelajah lapangan. Kedua pemain ini bertugas membangun serangan dan harus ikut dalam bertahan jika timnya mendapat serangan.


d.      Keempat pemain penyerang mempunyai tugas utama menyerang. Kedua pemain sayap ikut dalam usaha membangun serangan yang dimulai dari garis tengah lapangan. Kedua pemain sayap harus menyadari posisi mereka dengan berlari menuju garis gawang lawan.

Kamis, 08 Januari 2015

Menjadi Peserta Didik

Ketika berusia lima tahun
Aku memulainya
Memulai aktivitas di lingkungan baru
Menjadi peserta didik di sebuah taman kanak-kanak

Berseragamkan seragam bagus
Kumulai kegiatan belajar di kelas
Mengeja, menulis, menggambar, mewarnai itu yang kuhadapi
Teman-teman baru yang menyenangkan
Selalu mewarnai hari-hariku

Lingkungan baru ini sangatlah berarti
Telah membimbingku dengan penuh kasih sayang
Memperlihatkan ajaran Islam nan indah
Sungguh beruntung yang kurasa
Terima kasih TK Al-Muhajirin
Terima kasih atas kenangan-kenangan berhargamu


 







Idola

Engkau memberikan contoh kegigihanmu
Kegigihan untuk mencapai cita-citamu
Dan tetap tegar
Saat semua rintangan menghalaumu

Aku tidak tahu tujuan hidupku
Merasa gelisah dan putus asa
Kehadiranmu menghapus kegelisahanku
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa

Terima kasihku yang terdalam
Untuk semua petunjuk-petunjukmu
Kaulah motivasiku
Kaulah idolaku

Cita-Cita Semu

Aku menginginkannya
Aku mendambakannya
Menjadi yang dibanggakan
Di seluruh jagat raya
Menjadi legenda, menjadi seseorang
Yang bisa merubah segalanya
Yang bisa berbuat besar
Untuk semua harapan manusia
Semua hanya sampah
Tak ada seorangpun yang mendukung
Lalu ku kubur saja semuanya
Semua hanya bayang semu

Faktor-faktor penyebab kerja sama antarnegara

Persamaan ataupun perbedaan kondisi suatu Negara dapat mempengaruhi terjadi atau tidaknya kerja sama antarnegara.
Faktor-faktor penyebab kerja sama antarnegara antara lain:
1.       Persamaan kekayaan sumber daya alam
2.       Persamaan nasib dan keadaan geografi
3.       Persamaan keadaan ekonomi
4.       Persamaan kepentingan politik
5.       Persamaan dasar-dasar kebudayaan atau ideology
6.       Perbedaan kandungan sumber daya alam dan keadaan alam (keadaan tanah dan iklim)
7.       Perbedaan kepentingan ekonomi dan politik
8.       Perbedaan perkembangan kebudayaan
9.       Perbedaan jumlah penduduk

Manfaat perdagangan internasional

1.            Mencukupi kebutuhan suatu Negara
                Dengan adanya perdagangan internasional, maka Negara yang membutuhkan suatu barang atau jasa namun tidak dapat menghasilkan sendiri, maka Negara tersebut akan mengimpor barang atau jasa yang diperlukannya dari Negara lain yang memilikinya. Sebaliknya, Negara yang memiliki kelebihan barang dapat mengekspornya ke Negara lain.

2.            Negara eksortir memperoleh keuntungan
                Negara yang mengekspor barang atau jasa akan memperoleh pembayaran berupa aung asing (valuta asing). Hasil pembayaran ini dapat digunakan untuk mengimpor barang yang dibutuhkan.

3.            Adanya spesialisasi produksi yang bersifat internasional
Karena setiap Negara berusaha agar barang atau jasanya laku di pasar internasinal, maka terjadi persaingan antarnegara. Untuk mampu bersaing dengan Negara lain, suatu Negara akan berusaha agar barang atau jasa yang dihasilkan memiliki keunggulan, sehingga barang tersebut dibutuhkan Negara lain. Untuk menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan, suatu Negara perlu mengadakan spesialisasi produksi agar mampu bersaing di luar negri.

4.            Mendrong produksi barang secara besar-besaran
Produksi barang atau jasa secara besar-besaran akan dilakukan suatu Negara jika banyak Negara yang membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkannya tersebut.

5.            Meningkatkan hubungan persahabatan antarnegara
                Melalui perdagangan internasional, Negara-negara yang terlibat akan semakin banyak. Keterlibatan banyak Negara tersebut, apabila terbina baik, dapat meningkat ke hubungan persahabatan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain.

6.            Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
                Suatu Negara penghasil perlu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih untuk peningkatan mutu barang atau jasa menjadi lebih baik.

7.            Memperluas lapangan kerja

                Peningkatan produksi barang atau jasa dapat membuka peluang baru, yaitu memperluas lapangan kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.

Alat Pembayaran dalam Perdagangan Internasional

Dalam perdagangan internasional terjadi ekspor impor barang dan jasa, misalnya apabila kita ingin mengimpor barang dari luar negri, maka kita harus membayar Negara tersebut, tetapi uang rupiah di luar negri tidak dapat digunakan atau tidak laku,maka kita harus menggunakan devisa. Dengan demikian, devisa merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional.

Devisa adalah semua alat atau barang yang diterima oleh dunia internasional sebagai alat pembayaran luar negri. Wujud devisa adalah uang asing, wesel asing, emas, dan tagihan (piutang) di luar negri.
Cara mendapatkannya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu devisa umum dan devisa kredit.
Devisa umum diperoleh  tanpa adanya kewajiban mengembalikan. Contoh: espor barang, turisme, penyelenggaraan jasa. Devisa kredit diperoleh dengan kewajiban untuk mengembalikan.

Setiap Negara di dunia memerlukan devisa. Negara yang memiliki banyak devisa akan mudah untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan luar negri. Sebaliknya, Negara yang memiliki sedikit devisa akan mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran antarnegara.


Sumber-sumber perolehan devisa suatu Negara antara lain: ekspor barang dan jasa, bantuan luar negri dan hadiah (grant), turisme dan pariwisata, kredit atau pinjaman luar negri, kiriman uang dari orang Indonesia yang bekerja di luar negri.