Harmonisasi
Internasional
Harmonisasi merupakan proses untuk
menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar
harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas
(daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk
melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan
Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi
internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat
standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang
menyusun atau menggunakan laporan keuangan
Harmonisasi
akuntansi mencakup harmonisasi :
- Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
- Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
- Standar
audit
Keuntungan
Harmonisasi Internasional
Para pendukung harmonisasi
internasional mengatakan bahwa harmonisasi (bahkan standarisasi) memiliki
banyak keuntungan. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain: (a) Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal, (b)
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan
lebih beragam dan risiko keuangan berkurang, (c) Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi, (d) Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat
disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Sebuah
tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi.
Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
- Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi
alokasi modal.
- Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
- Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang
merger dan akuisisi.
Kritik Atas Standar
Internasional
Internasionalisasi standar akuntansi
juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa
pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang
terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi,
sebagai ilmu sosial, telah memiliki flesibilitas yang terbangun dengan sendiri
di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat
berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Pada saat
standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi
nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah
tantangan yang secara politik tidak dapat diterima terhadap kedaulatan
nasional.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa
adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”.
Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social,
dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait adalah
perhatian politik nasional seringkali berpengaruh terhadap standar akuntansi
bahwa pengaruh politik internasional tidak terhindari lagi akan menyebabkan
kompromi standar akuntansi.
Rekonsiliasi
dan Pengakuan Bersama
Berkembangnya penerbitan dan
perdagangan ekuitas diseluruh dunia, masalah – masalah yang berhubungan dengan
pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih
penting. Masalah – masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi
internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas
Negara. Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan
untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas
batas:
1.
Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang
saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2.
Pengakuan bersama ( yang juga disebut sebagai “imbal
balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama
terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan
perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi
atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini – opini yang
menantang harmonisasi memiliki manfaat tersediri. Namun, bukti – bukti terbaru
menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai
akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga
kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan
meningkat. Jumlah Negara yang menggunakan IFRS bertambah dan kemajuan dalam
proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan.
Hal terakhir, perbedaan – perbedaan
di setiap Negara mengenai factor pokok yang menyebabkan adanya variasi dalam
praktik akuntansi, pengungkapan, dan audit makin berkurang seiring dengan makin
meratnya pasar modal dan pasar barang diseluruh dunia.
Beberapa argumen yang menentang
harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti
menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional akuntansi, pengungkapan, dan
audit telah diterima begitu luas sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi
internasional akan berlanjut atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar
perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Prlaporan Keuangan Internasional
(Internasional Financial Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah
mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional
atau mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar
yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit
semakin sempit karena pasar modal dan produk semakin internasional.
Penerapan
Standar Internasional
Standar
akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
- Perjanjian
internasional atau politis
- Kepatuhan
secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
- Keputusan
oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
Penerapan
Standar
Stamp dan Moonits telah mengemukakan
bahwa strategi penerapan terbaik adalah dengan mengambil langkah preventif
dalam profesi. Tindakan pencegahan diantaranya adalah penyertaan pendidikan,
pelatihan, prosedur ujian yang komprehensif dan pendidikan profesional yang
berkelanjutan.
Beberapa
Peristiwa penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi Internasional
Ø 1959.
Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang
utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
Ø 1961.
Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik,
didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa
dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
Ø 1966.Kelompok
Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada,
Inggris, dan Amerika Serikat.
Ø 1973.Komite
Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard
Committee-IASC) didirikan.
Ø 1976.Organisasi
untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic
Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam
Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”.
Ø 1977.Federasi
Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
Ø 1977.Kelompok
Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan
Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai
Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
Ø 1978.Komisi
Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju
harmonisasi akuntansi Eropa.
Ø 1981.IASC
mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk
memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
Ø 1984.Bursa
Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan yang
mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia
menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
Ø 1987.Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya
untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
Ø 1989.IASC
mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan. Kerangka
Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan aoleh IASC.
Ø 1995.Dewan
IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang
penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok
inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar
ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS
dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh
pasar global.
Ø 1995.Komisi
Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang akan
memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan
pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
Ø 1996.Komisi
Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya ”….mendukung tujuan IASC untuk
mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk
menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga
lintas batas.
Ø 1998.IOSCO
menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas
Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.
Ø 1999.Forum
Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy
Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
Ø 2000.IOSCO
menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC
sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
Ø 2001.Komisi
Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang
tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun
akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
Ø 2001.Badan
Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting Standars
Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal
1 April. Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
Ø 2002.Parlemen
Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU
yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya
tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat
memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang
tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa
kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
Ø 2002.IASB
dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama
terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.
Ø 2003.Dewan
Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang
menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFRS.
Ø 2003.IASB
menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.
Sekilas
Mengenai Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain
utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan
harmonisasi akuntansi internasional :
- Badan
Standar Akuntansi International (IASB)
- Komisi
Uni Eropa (EU)
- Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
- Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
- Kelompok
Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of
Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan
Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference
on Trade and Development – UNCTAD)
- Kelompok
Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)
International
Accounting Standards Board (IASB)
Tujuan Badan Standar Akuntansi
Internasional atau IASB adalah :
- Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global
yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang
mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat
dibandingkan dalam laporan keuangan.
- Untuk
mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
- Untuk
membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi
Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi
berkualitas tinggi.
Struktur
IASB Baru
IASB telah direstrukturisasi bertemu
untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara
lain:
- Dewan Pengawas, IASB memiliki
22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari
Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
- Badan Pengurus IASB, Badan
ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keudalam
dalam berbisnis.
- Dewan Penasihat Standar,Dewan Penasihat Standar yang
anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah
memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya,
memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan
dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan
standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan
pengawas.
- International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC), IFRIC menginterpretasi
penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan
Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau
komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan
dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
IASB mengikuti proses yang
diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya
menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin
diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung
dan menentang setiap standar.
Pengakuan
dan Dukungan bagi IASB
Akhirnya, penandatanganan
“Perjanjian Norwalk” tahun 2002 oleh IASB dan Badan Standar Akuntansi Keuangan
AS memberi sinyal adanya komitmen badan pembuat standar nasional terhadap
konvergensi yang mengarah pada satu set standar akuntansi internasional tunggal
diseluruh dunia.·
Respon
U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS
Selama tahun 1990-an, Securities and
Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang main kuat untuk membuat
pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit efek non-Amerika. Saat
itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam
pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SEC menyatakan bahwa tiga syarat yang
harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
- Standar
tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip
akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
- Standar
tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan
comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk
pengunkapan penuh.
- Standar
tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.
Kemudian pejabat-pejabat senior SEC
menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan
standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan
prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan standar akuntansi, SEC akan
mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing untuk berbisnis di Amerika
Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus melakukan rekonsiliasi dangan GAAP
Amerika Serikat.
Uni
Eropa (Europen Union-EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk
mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah
memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk
mencapai pasar tunggal bagi: (a) Perubahan modal dalam tingkat EU, (b) Membuat
kerangka dasar hokum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi, (c) Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk
perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi
Pasar Modal (International Organization of Securities Commissions-IOSCO)
beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100
negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan
untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik,
baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar
yang adil, efisien dan sehat:
Ø
Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk
mendorong perkembangan pasar domestic.
Ø
Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap
transaksi surat berharga internasional.
Ø
Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar
melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap
pelanggaran.
IOSCO
telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar
akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien
melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi
proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh
modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang
terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain
dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.
Federasi
Internasional Akuntan ( IFAC )
IFAC merupakan organisasi tingkat
dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih
dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk
mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga
akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi
kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap
2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC.
Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal
dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2
kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya.
Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York,
yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.
Kelompok
Kerja Antar Pemerintah PBB Untuk Pakar Dalam Standar Internasional
Akuntansi
dan Pelaporan (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan
merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi
dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong
harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat
tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang
direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan
lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola
perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.
Organisasi
Untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)
OECD merupakan organisasi
internasional Negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi pasar.
Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih
besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain
(seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang
memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan
kepentingan anggota-anggotanya.
Phar Mor Inc, termasuk perusahaan
terbesar di Amerika Serikat yang dinyatakan bangkrut pada bulan Agustus 1992
berdasarkan undang-undang U.S.Bangkruptcy Code. Phar mor merupakan
perusahaan retail yang menjual produk yang cukup bervariasi, mulai dari
obat-obatan, furniture, elektronik, pakaian olah raga hingga videotape. Pada
masa puncak kejayaannya, Phar Mor mempunyai 300 outlet besar di hampir seluruh
negara bagian dan memperkerjakan 23,000 orang karyawan yang berpusat di
Youngstown, Ohio, United States. Phar-Mor dididrikan oleh Michael I. Monus atau
biasa disebut Mickey Monus dan David S. Shapira di tahun 1982. Beberapa toko
menggunakan nama Pharmhouse and Rx Place. Slogan Phar-Mor adalah ”Phar-Mor
power buying gives you Phar-Mor buying power”.
Phar Mor Inc, merupakan pengecer
barang-barang kering yang berkantor pusat diYoungstown, Ohio, didirikan pada
tahun 1982 oleh David Shapira dan Michael I Monus. Monus sebagai Presiden dari
Phar-Mor dan sangat terlibat dalam kegiatan operasional. Shapira, CEO dari
jaringan supermarket Giant Eagle, selaku pemegang saham
terbesar Phar-Mor dan menjadi CEO. Perusahaan tumbuh dengan cepat dari satu
toko ditahun 1982 menjadi lebih dari 300 toko dengan penjualan senilai $3
M dalam 10 tahun.
Ciri khas dari toko Phar-Mor selalu
memberikan barang-barang diskon dengan pembelian dalam jumlah yang banyak.
Barang dagangannya berupa video tapesampai dengan resep
obat-obatan. Tahun 1980an, Youngstown masih terguncang dengan restrukturisasi
industri bajanya. Hampir 50,000 pekerjaan hilang dan banyak bisnis yang
meninggalkan pusat kota.
Dibawah kepemimpinan Monus, Phar-Mor
menjadi Youngstown dengan pendukung dan karyawan terbesar. Monus memulai dengan
mengambil alih dua bangungan kosong di pusat kota, mengoperasikan toko Phar-Mor
yang pertama dan mengkonversikan dalam bentuk lain dengan cara mengosongkan departement
store, menjadi kantor pusat Phar-Mor. Kantor pusat menjadi titik fokus
acara-acara yang ada dikota tersebut.
Monus juga mendukung kegiatan
kembang api dipusat kota dan Camp Tuff Enuff, sebuah program
beresiko bagi anak-anak kecil dikota tersebut. Monus mewakili Universitas Youngstown,
dimana masing-masing keluarga diberikan kursi bisnis. Monus membujuk Ladies
Professional Golf Association untuk mengadakan kejuaraan di Youngstown
bagi orang-orang yang antusias dan penggemar olahraga. Kemudian dia mencoba
menarik Denver Rockies setelah gagal membujuk Major
League Baseball sebagai franchise untuk piala Youngstown.
Tahun 1987, Monus memulai liga bola basket dunia, yang terdiri dari 10 tim dari
masing-masing kota.
Phar-Mor mulai mengalami kerugian
pada tahun 1987. Kerugian tersebut tersembunyi dari pantauan Monus dan beberapa
bawahan melakukan peningkatan persediaan, aktiva lainnya, kewajiban dan
biaya lainnya untuk menutupi margin profit yang terus menyusut. Dua set
buku disimpan, buku besar perusahaan yang berisi laporan palsu dan buku
besar tersembunyi yang terus membukukan laporan yang salah. Tindakan tersebut
untuk menutupi kerugian dan memungkinkan mereka untuk meminta sejumlah bonus
dari kinerja serta mempertahankan akses ke pasar modal dan permohonan kredit.
Laporan keuangan yang keliru
digunakan untuk tujuan kredit senilai $1 M sebagai tambahan modal dari investor,
termasuk Sears, Roebuck & Co, Westinghouse Electric Corp;
beberapa pengembang mall Mr Edward DeBartolo; dan mitra
perusahaan sebagai afiliasi dari Lazare Freres. Sebagai perusahaan dengan
kondisi keuangan yang memburuk, mereka bergantung kepada pembayaran dari supplier untuk
menyembunyikan kerugian perusahaan.
Supplier seperti Coca Cola
Enterprises Inc, Fuji Photo Co dan Gibson Greetings Inc membayar
senilai $138 juta antara tahun 1988 dan tahun 1992 sebagai pertukaran dengan
Phar-Mor untuk tidak mereka dalam persaingan merek. Phar-Mor membeli
sejumlah barangnya dengan para supplier yang dikenal atau
memiliki hubungan dengan para eksekutif atau direktur Pahr-Mor. Contohnya,
perusahaan menyewa sejumlah peralatan telepon dari perusahaan yang sebagian
dimiliki oleh Monus. Menjual pakaian olahraga dari adanya Liga Bola Basket
Dunia. Perhiasan imitasi dibeli dari Jewelry 90, Youngstown membeli
sejumlah perhiasan tersebut dari grosir New York. Jewelry 90 dimiliki oleh
David Karzmer, rekan bisnis dari Monus. Ayah Michael Monus, adalah direktur
dari Phar-Mor, bekerja sebagai konsultan dari Jewelry 90. Dia dibayar senilai
$354,754 untuk bekerja selama enam bulan di tahun 1992. Jika Phar-Mor membeli
langsung dari grosir di New York akan menghemat senilai $2,1 M.
Selama musim panas tahun 1992, agen
perjalanan Youngstown mengatakan kepada Edward DeBartolo sebagai pemegang saham
independen bahwa unit Phar Mor telah melakukan pembayaran senilai $
80.000 untuk menyelesaikan rekening tunggakan Liga Basket Dunia. DeBartolo
meneruskan informasi tersebut ke Shapira, untuk dilakukan investigasi internal
terhadap Phar-Mor. Penyelidikan mengungkapkan bahwa DeBartolo hanya
melihat puncak dari suatu permasalahan. Selama beberapa tahun, Monus telah
menyalurkan sejumlah dana sekitar $10 juta ke Liga Basket Dunia. Sebagai
mitra umum di liga tersebut, 60% dia sebagai pengendali dari masing-masing tim,
dengan demikian Monus bertanggung jawab terhadap pembiayaan liga tersebut.
Pemilik tim mengatakan bahwa setiap kali mereka membutuhkan uang, mereka akan
menghubungi direktur keuangan Phar Mor-atau kontak ke divisi usaha kecil dan
uang akan segera dikirimkan. Monus juga menggunakan sebanyak apapun uang untuk
keperluan pribadi, termasuk $ 180.000 untuk sebuah rumah dengan lahan seluas
18.000 kaki persegi baru ia membangun, lengkap dengan lapangan basket. Sejumlah
petugas lainnya dan direksi telah mendapat manfaat dengan mengorbankan
Phar-Mor.
Sejarah mencatat kasus phar mor inc
sebagai kasus yang melegenda di kalangan auditor keuangan. Eksekutif Phar Mor
sengaja melakukan fraud untuk mendapat keuntungan financial yang
masuk ke dalam saku pribadi individu di jajaran top manajemen perusahaan.
Analisis
:
Dalam
kasus Phar Mor Inc perusahaan melakukan fraud, top manajemen Phar Mor membuat
dua laporan keuangan yakni, laporan inventory dan laporan
bulanan keuangan (monthly financial report). Dan kedua laporan ini kemudian
dibuat ganda oleh pihak manajemen. Satu set laporan inventory berisi
laporan inventory yang benar (true report), sedangkan satu set
laporan lainnya berisi informasi tentang inventory yang di-adjusment dan
ditujukan untuk auditor eksternal.
Demikian
juga dengan laporan bulanan keuangan, laporan keuangan yang benar berisi
tentang kerugian yang diderita oleh perusahaan ditujukan hanya untuk jajaran
eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan yang telah dimanipulasi sehingga
seolah-olah perusahaan mendapat keuntungan yang berlimpah.
Dalam
mempersiapkan laporan-laporan tersebut, manajemen Phar Mor sengaja merekrut
staf dari akuntan publik (KAP) Cooper & Lybrand, staf–staf
tersebut kemudian turut dimainkan dalam fraud tersebut dan sebagai imbalan
telah membuat laporan ganda mereka diberikan kedudukan jabatan penting.
Dalam
kasus Phar Mor, fungsi control environment telah dikesampingkan. Control
environment sangat ditentukan oleh attitude dari
manajemen. Idealnya, manajemen harus mendukung penuh aktivitas internal audit
dan mendeklarasikan dukungan itu ke semua jajaran operasional perusahaan. Top
manajemen Phar Mor tidak menunjukan attitude yang baik.
Manajemen kemudian justru merekrut staf auditor dari KAP Cooper & Librand
untuk turut dimainkan dalam fraud.
Sumber: Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International
Accounting, Buku 2 Edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat,2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar