Rabu, 03 Juli 2013

Hubungan antara kemiskinan dan pengangguran


Nama : Akbar Muhammad
NPM : 20212536
Kelas : 1EB11


Kemiskinan dan Pengangguran

         Masalah pengangguran dan kemiskinan merupakan momok di banyak negara, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS). Apalagi Indonesia sebagai salah satu negara yang masih berkembang (developing countries), yang kebetulan nasibnya belum banyak berubah. Sehingga masih agak bingung tak tahu dari mana memulai pemecehannya, walau sudah pernah mencoba memecahkan problem klasik tersebut.
         Memang, kuantitas dan kualitas masalah pengangguran dan kemiskinan dari tahun ke tahun semakin luar biasa. Salah satu penyebabnya bisa dilihat faktor pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pendapatan yang melimpah. Tidak mengagetkan bila terjadi “besar pasak daripada tiang.” Inilah pekerjaan rumah bangsa Indonesia tercinta yang perlu dipikirkan semua pihak. Tentu saja pemerintah tidak bisa mengatasi sendirian. Rakyat, pengusaha, praktisi media dan negara tentu perlu saling bekerja sama untuk mewujudkan negara sejahtera.
         Secara umum, banyak kalangan menginginkan percepatan dan keseriusan penanganan masalah pengangguran dan kemiskinan ini. Sebab, pada hakikatnya, hasil-hasil pembangunan diperuntukkan bagi manusia itu sendiri, termasuk rakyat miskin dan para penganggur. Tidak ada seorang pun menginginkan menjadi miskin atau menganggur.
         Di level pusat, pemerintah memang sudah merencanakan penanggulangan pengangguran dan kemiskinan yang bisa dipahami dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014. Di RPJM tersebut, tersurat pemerintah akan terus melanjutkan tiga strategi pembangunan ekonomi, yaitu pro growth, pro job dan pro poor. Termasuk di dalamnya mewujudkan pertumbuhan disertai pemerataan (growth with equity). Ketiga strategi itu diharapkan sebagai pendorong percepatan laju pertumbuhan ekonomi yang dapat memberikan lebih banyak kesempatan kerja. Dengan demikian, makin banyak keluarga Indonesia dapat menikmati hasil-hasil pembangunan dan dapat keluar dari jebakan kemiskinan dan pengangguran.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar